IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Disusun Oleh :
Anenaya Nurul Afifah – 43218110265
Program Studi S1 Akuntansi
Universitas Mercubuana
Abstrak
Artikel
ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai konsep sistem
informasi manajemen suatu perusahaan. Berbagai perusahaan memerlukan suatu
layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi untuk setiap karyawan,
manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini diwujudkan melalui
website setiap perusahaan. SIM
didefinisikan melalui informasi mengenai konsep dan berbagai aspek pendukung
yang diperlukan untuk membangun SIM perusahaan. Artikel ini ditutup melalui
kesimpulan dan saran bagi pihak PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk untuk lebih
memahami dan mengimplementasikan SIM secara lebih baik.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan
sistem informasi manajemen memiliki peranan penting untung mendukung keberhasilan
proses suatu produksi, baik itu produksi barang maupun jasa selain memenuhi standarisasi
yang telah ditetapkan baik secara kuantitas maupun kualitas. Banyak
faktor-faktor yang menjadi pendukung terlaksananya suatu sistem yang baik,
terintergrasi dan menyeluruh diantaranta penggunaan aplikasi yang tepat, sarana
dan prasarana yang memadai disamping tenaga ahli yang mumpuni (expert)
dibidangnya
Sistem informasi manajemen ini sebagai
faktor pendukung yang memiliki peranan penting, sudah seharusnya diterapkan
dalam bentuk SOP (Standard Operating Procedure) yang nantinya akan memberikan
pengarahan bagi terciptanya suatu sistem yang berkelanjutan demi terwujudnya
keberhasilan suatu sistem diperusahaan
Tujuan Penulisan
Menganalisi
implementasi dari penerapan manajemen sistem informasi pada perusahaan dan pengaruhnya
terhadap keberhasilan serta kegiatan proses produksi untuk mencapai target perusahaan.
Rumusan Masalah
Pada
makalah ini akan dibahas bagaiman implementasi dari penerapan Sistem Informasi Manajemen
serta pengaruhnya sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya
di perusahaan terkenal PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pengaruh yang diapat akan
lebih dititik beratkan pada efek positif dari diterapkannya sistem informasi
manajemen ini di perusahaan tersebut.
METODE PENULISAN
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Studi
Pustaka. Suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu
yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan
data primer atau data sekunder, penelitian tersebut menggunakan penelitian
lapangan yang didapat dari perpustakaan atau sumber-sumber lainnya.
Metode Pengembangan Sistem
Adapun metode pengembangan dalam
penelitian ini menggunakan metode data mining life cycle. Metode pengembangan
data mining life cycle adalah metode pengembangan siklus hidup dari proyek data
mining terdiri dari enam fase. Bergerak bolak-balik antara fase yang berbeda
selalu dibutuhkan. Hal ini tergantung pada hasil dari setiap fase. Tahapan
utama adalah :
1.
Memahami bisnis : fase ini berfokus pada pemahaman tujuan proyek dan
persyaratan dari perspektif bisnis, kemudian mengubah pengetahuan ini dirancang
untuk mencapai tujuan.
2.
Memahami data : ini dimulai dengan pengumpulan data awal, untuk mendapatkan
hasil dengan ada yang ada, untuk mengidentifikasi masalah kualitas data, untuk
menemukan wawasan pertama ke data atau untuk mendeteksi subset menarik untuk
membentuk hipotesis untuk informasi yang tersembunyi.
3.Persiapan
data : ini mencakup semua kegiatan untuk membangun dataset akhir dari awal data
mentah.
4. Modeling
: pada tahap ini, teknik pemodelan berbagai pilihan dan diterapkan dari parameter
yang dikalibrasikan dengan nilai-nilai yang optimal.
5.
Evaluasi : pada tahap ini model tersebut dievaluasi secara menyeluruh dan
terakhir. Langkah-langkah dilaksanakan untuk membangun model untuk meyakinkan
bahwa memang benar mencapai tujuan bisnis. Pada akhir tahap ini, keputusan
tentang penggunaan hasil data mining harus tercapai.
6.
Deployment : tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
tentang data, pengetahuan yang didapat akan perlu diorganisikan dan disajikan
dengan pelanggan dapat menggunakannya. Tahap penyebaran ini dapat disederahakan
menghasilkan laporan, menerapkan data mining berulang diseluruh perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Mengingat
begitu pentingnya peranan dari manajeman sistem informasi, maka sudah sewajarnya
semua lini perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi demi efisiensi dan nefektifitas kinerja perusahaan dalam
mencapai target perusahaannya. Kita bisa membandingkan, tingkat efektifitas
kinerja perusahaan antara 2 perusahaan antara yang menggunakan manajemen sistem
informasi dengan perusahaan yang masih menganut system kontemporer/konservatif.
Makalah
ini menyajikan studi kasus tentang penerapan manajeman sistem informasi di PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. Merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman yang didirikan di
Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Sudono Salim pada tahun 1990.
Pada
beberapa dekade terakhir, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. Telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan mengadakan kegiatan operasional
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan oleh
para pedagang eceran. Perusahaan ini telah mengekspor produksi makanannya
hingga ke Asia, Australia, dan Eropa. Kini, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.
merupakan perusahaan mapan dan terkemuka dalam setiap kategori bisnisnya.
Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya
Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor
bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Sejarah dari PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal
Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di
bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di
Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama- sama memiliki 50% saham
di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM
maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia
melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk
perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut
Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan
peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua
perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan
memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti
Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu,
Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini
diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam
beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya
yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi
sebagai berikut:
• Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untukmakanan dalam kemasan.
• Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
• Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
• Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink. Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi
oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana
produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis
bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang
sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya
aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan dengan
sebaik mungkin.
Dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance
Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
Ketika
memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu, terpilihlah
IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memiliki
keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantu
perusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood
memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak
ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platform server. Data SAP
tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management. iSeries telah berjalan
dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena
itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM
ini. iSeries memberikan virtually trouble-free noperation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability,
reliability, dan maintainability.
Faktor-Faktor Keberhasilannya
1.
Menyesuaikan Minat Konsumen.
Agar
mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkan pendapatan,
Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu
yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapat menganalisis
transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yangterjadi dalam
minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif. “Sebagai contoh, kita
dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laris terjual di kota
Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kita dapat
mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehingga
akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetail
dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang
vital,” kata Gunawan. Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO,
dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di
produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi.
2.
Distribusi Informasi
Sedangkan
data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional,
manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah.
Gunawan mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi mengena ikeseluruhan
performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk
meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu, kami mengimplementasikan
SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang
sangat mendetail, seperti pencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari
ayam yang terjual di suatu area selama periode tertentu.
3.
Integrasi Sistem Hilir
Dengan
sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan ke depan,
bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.“Salah
satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan
kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuai minatnya
masing-masing. Perusahaan akan bekerja lebih erat dengan para distributor
hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan perencanaan
kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. Beberapa
distributor Indofood, seperti Indomarco, juga dalam proses pengembangan system ERP
mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka. Rencananya adalah untuk
mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskan proses e-commerce.
Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk
mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas
aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai
sistem ERP.
4.
Pengarsipan Dokumen
Akhirnya
Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan
IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software ini bertindak sebagai
pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem
dan mengurangi biaya administrasi.
“Dengan
menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi
kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan kemampuan
untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan”, Gunawan
menyimpulkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Penerapan manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
membawa manfaat sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka
efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan.
2.
Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga perusahaan PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk bisa membidik target pasar yang tepat sasaran.
3.
Bisa mengkoreksi kelemahan-kelemahan sistem yang ada di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk sehingga bisa dilakukan perbaikan demi kemajuan perusahaan .
4.
Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan
tentu saja akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-produk terbaru
dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Saran
1.
Perlu adanya upaya perbaikan pada kelemahan-kelemahan sistem baik internal
maupun eksternal perusahaan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga
perusahaan mengoptimalkan produk yang sesuai kondisi pasar yang lebih inovatif
dan kreatif.
2.
Penyediaan tenaga-tenaga terlatih untuk mendukung implementasi penerapan
manajemen sistem informasi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sehingga lebih
berdaya guna, efisien serta hemat biaya
3.
Perlu adanya upaya perluasan pasar yang diiringi dengan peningkatan baik
kualitas maupun kuantitas produk oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
DAFTAR PUSTAKA
Putra,
Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana.
Comments
Post a Comment