PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :
Anenaya Nurul Afifah – 43218110265
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
ABSTRAK
Sistem informasi
mempunyai peranan yang sangat penting, semakin pesat perkembangan suatu perusahaan
maka sistem informasinya juga mempunyai peranan yang semakin penting. Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Tuntutan keberadaan
sistem informasi yang semakin baik adalah akibat adanya tuntutan perkembangan
perusahaan, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, perubahan prosedur
serta tuntutan kebutuhan informasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia
diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya
dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai
dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak
sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan
selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Dari tahun ke tahun sistem informasi
semakin maju, semakin modern dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai
dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan
informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan.
Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan
sampai taktik bertempur.
Sistem
informasi mempunyai peranan yang sangat penting, semakin pesat perkembangan
suatu perusahaan maka sistem informasinya juga mempunyai peranan yang semakin
penting. Tuntutan keberadaan sistem informasi yang semakin baik adalah akibat
adanya tuntutan perkembangan perusahaan, perkembangan teknologi, kebijakan
pemerintah, perubahan prosedur serta tuntutan kebutuhan informasi. Pengembangan
sistem informasi dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-masing langkah
menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari
pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna
dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti
dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah
dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3(tiga) sampai 5 (lima) tahun.
LITERATUR TEORI
Pengembangan Sistem
InformasiDefinisi Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau
subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan
untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita
tertulis atau sinyal elektronis.
Terdapat
berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli,
diantaranya :
- Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan (Kent, 2008).
- Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008).
Sumber
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum
atau data item. Terdapat beberapa definis mengenai data dari para ahli, yaitu:
- Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu (Prabu, 2006).
- Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan karakteristik dari objek tersebut (Phil, 2006).
Informasi
tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu
pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.
Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan
terbentuk.
Pengembangan
sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System
Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem
informasi diantaranya adalah :
- Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
- Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.
- Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
- Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.
Pengembangan
sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem
Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang
saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan,
koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan
karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan
menciptakan produk baru.
Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem
Dalam
pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim
yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal (Okta, 2007),
yaitu:
- Produktifitas. Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
- Reliabilitas. Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM’s superprogramer project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.
- Maintabilitas. Perawatan mencakup :
(a) modifikasi sistem sesuai
perkembangan perangkatkerasuntuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem)
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem)
(b) modifikasi sistem sesuai perkembangan
kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang
dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan
untuk revisi, modifikasi, konversi, peningkatan dan pelacakan kesalahan
Kualitas Informasi
Kualitas
informasi (quality of information), menurut Prabu, 2006, di antaranya
ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
Relevan
(Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus
memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara
orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan
masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for
problem solving (decision masking)?
Akurat
(Accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau
menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud
dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari
informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu
dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut
berubah atau rusak.
Tahap-Tahap
Pengembangan Informasi
1.
Tahap Perencanaan/Survei
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan
sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem
tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus
mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan
teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung
kantor 15 tingkat dan sebagainya.
2.
Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini,
yaitu aspek bisnis/ manajemen dan aspek teknologi. Tujuan dilakukannya langkah
ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling
sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan
aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu
terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
3. Tahap Desain
Tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim
bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait.
Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi
informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer,
teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu,
secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi
informasi akan melakukan perancangan terhadap komponenkomponen organisasi yang
terkait, seperti: standard operating procedures (SOP), struktur
organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan
sebagainya.
4.
Tahap Konstruksi
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi
inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama
dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek
pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat
efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan
proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
5.
Tahap Implementasi
Secara umum tujuan dari tahapan ini adalah untuk
melaksanakan uji coba atas konsep pengembangan sistem yang telah disusun. Dalam
tahapan ini kegiatan dititikberatkan pada penelitian apakah konsep sistem yang
telah disusun itu dapat dilaksanakan dengan benar/tidak. Keluaran yang
dihasilkan adalah suatu rekomendasi uji coba atas hasil penelitian selama
pelaksanaan uji coba dalam jangka waktu tertentu.
6. Tahap Pasca Implementasi
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi
akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi
sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan
terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus
yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan
dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem
kepengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan
sistem.
PEMBAHASAN
Pengembangan
sebuah perusahaan tidak terlepas dari adanya 4 komponen utama sistem informasi,
yakni: Transaction Process System, Management Information System, Decision
Support System, dan Executive Information System.
Berikut ini merupakan analisis sistem informasi
yang terdapat pada perusahaan GoJek:
1. Transaction Process System
Transaction Process System adalah sistem
informasi yang mengatur segala bentuk proses transaksi antara pemilik
perusahaan dengan target konsumen. Biasanya, dalam sebuah perusahaan, digunakan
customer support atau kasir atau karyawan yang bekerja di suatu perusahaan
tersebut.
Pada perusahaan GoJek, Transaction Process
terdapat pada aplikasi dari GoJek itu sendiri yang berinteraksi langsung dengan
penggunanya dengan beberapa fitur-fitur yang ditawarkan untuk dibuatkan
transaksinya. Sementara sistem dari Transaction Process di handle oleh customer
service yang berada pada perusahaan GoJek tersebut karena Customer Service itu
sendiri adalah bagian dari sebuah perusahaan yang memiliki relasi paling dekat
dengan konsumen.
2. Management Information System
Management Information System adalah sistem
informasi yang menyediakan review / laporan detail kepada pihak manajemen.
Laporan ini berguna untuk efisiensi dalam Transaction Process System.
Pada GoJek, Management Information System terdapat
pada laporan data beserta laporan dari Customer Service. Laporan yang
dikeluarkan dapat berupa statistik dan data pemesanan selama kurun waktu
tertentu atau kinerja/review dari karyawan karyawan yang bekerja dalam GoJek.
3. Decision Support System
Decision Support System adalah langkah
selanjutnya dari Transaction Process System dan Management Information System.
Decision Support System adalah sistem informasi yang menggunakan data khusus
yang mendukung Executive Support System dalam mengambil sebuah keputusan untuk
meningkatkan efisiensi dari perusahaan tersebut.
Analisis Decision Support System pada
perusahaan GoJek adalah menggunakan data khusus yang didapatkan dari
pengumpulan data sebelumnya untuk memberikan saran keputusan berupa ekspansi
usaha, menambahkan fitur atau merekrut pengemudi.
4. Executive Information System
Executive Information System adalah tingkat
tertinggi dari sistem informasi suatu perusahaan yang berperan pada pembuatan
kebijakan baru, mengesahkan kebijakan baru, serta mengeksekusi kebijakan
tersebut.
Dalam GoJek, GoJek memanfaatkan IPO serta
Penawaran Saham Perdana sebagai sistem informasi tingkat eksekutif yang
dipegang oleh pihak manajerial dari perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
digunakan untuk peningkatan kinerja dari seluruh perusahaan.
KESIMPULAN
Ada beberapa faktor yang memengaruhi
pengembangan sistem informasi baik dari intrenal maupun eksternal.
Faktor-faktor tersebut yaitu teknologi eksternal dan internal, serta bisnis
eksternal maupun internal. Bisnis eksternal menyangkut tentang pasar,
pelanggan, perusahaan, pemerintah, dan perangkat hukum. Sedangkan bisnis
internal meliputi struktur organisasi, infrastruktur atau aset, proses, sumber
daya manusia, serta budaya perusahaan. Adapun teknologi eksternal yaitu ilmu
pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal
organisasi. Dan teknologi internal meliputi software, hardware, aplikasi, dan
infrastruk.
Jadi
kesimpulan yang saya ambil dari tugas makalah ini adalah perkembangan sistem
informasisudah ada sejak zaman dahulu, namun tidak sepesat seperti sekarang
ini. Majunya pengembangan sistem informasi dipengaruhi oleh canggihnya
teknologi yang semakin waktu kian pesat, serta tingginya kebutuhan masyarakat,
maka semakin cepat pula sistem informasi berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Pengembangan Sistem
Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas
Mercu Buana: Jakarta
Comments
Post a Comment