SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN


SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN








Disusun Oleh

Anenaya Nurul Afifah - 43218110265

Universitas Mercubuana Fakultas Ekonomi dan Bisnis









ABSTRAK
         
             Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management). Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional. Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.






         


PENDAHULUAN


Latar Belakang

Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya. Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya. Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.  








LITERATUR TEORI


KEUNGGULAN KOMPETITIF
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topic keunggulan kompetitif.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai. Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistic input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengunbah bahan baku menjadi barang jadi.
Aktifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas mencakup infrastruktur perusahaan bentuk organisasi yang secara umum akan memengarungi seluruh aktivitas utama. Selain itu, tigas aktivitas akan memengaruhi aktifitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi. Yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembang teknologi, dan pengadaan.
MEMPERLUAS RUANG LINGKUP RANTAI NILAI
Manajemen harus waspada terhadap tambahin keunggulan yang dapat dicapai dengan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan suatu system interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan system yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Dimensi dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi. Tingkat perencanaan strategis, sitem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya.
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu : keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional.
1.      Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini bias dilakukan melalui peranti lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar  atau memperkerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.
2.      Keunggulan Tastis
Sebuah perusahaan Mendapatka keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan anda. Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan harga
3.      Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari hari. Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan proses. Suatu situs Web yang menginat pelanggan dan presensi mereka dari transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file file berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Data yang dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah pahaman di dalam komunikasi.
        Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial

TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, Negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas perusahaan induk dan sekelonpok anak perusahaan . Anaka perusahaan tersebut dapat tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedurnya sendiri. Anda hendak nya tidaj membatasi pemikiran akan pesaing pesaing global hanya untuk organisasi lain saja, kalangan professional dan staf yang bekerja di Negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di Negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Dalam mengembangkan sistem informasi global, tentunya hal ini jauh lebih sulit dibanding hanya dalam ruang lingkup lokal, selain karena cakupan negara yang luas, pengembangan sistem informasi global di suatu negara bisa berbeda-beda tantangannya dengan negara lainnya, berikut ini ialah tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan Sistem Informasi Global (SIG) :
1. Kendala budaya
           Perusahaan multinasional dalam menawarkan produk atau jasanya bisa terjadi adanya berbenturan budaya di dalam daerah operasionalnya dan ini merupakan masalah yang besar yang bisa menjadi penghambat bagi para perusahaan dalam memasarkan produknya, kendala ini merupakan hubungan antara perusahaan dengan konsumen. Kendala kendala tersebut apabila tidak dapat diatasi oleh para perusahaan maka akan berpengaruh terhadap pemasaran dari produknya yang hanya dapat dilakukan dalam wilayah tertentu sehingga tidak dapat memasarkan produk secara luas, serta juga mengakibatkan perusahaan multinasional tersebut tidak bisa berinteraksi serta bekerjasama dengan perusahaan lokal di wilayah tersebut, sehingga akan mengancam keberlangsungan dari perusahaan tersebut yang bisa mengurangi fungsi dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Untuk itu setiap perusahaan harus mempunyai ide yang kreatif serta dinamis untuk mengatasi kendala tersebut, dan perusahaan harus memenuhi
kebutuhan berikut ini :
a)      Selain kebutuhan global, perusahaan multinasional juga harus memenuhi kebutuhan local
b)      Kemampuan multi-bahasa juga harus dipenuhi, karena setiap negara/wilayah operasi mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya ialah Bahasa
c)      Perusahaan juga tetap menetapkan standarisasi yang telah ditetapkan oleh pusat, serta Melakukan penetapan-penetapan jadwal kegiatan global, supaya kegiatan operasionalnya tetap terukur dan rapi.

2. Kendala politik
           Kendala-kendala politik biasanya muncul akibat adanya kebijakan-kebijakan yang akan
menghambat kegiatan kegiatan perusahaan dalam memasuki pasar lokal, seperti misalnya:
a)      Pemerintah menghambat pembelian atau impor perangkat keras, dikarenakan pemerintah berusaha untuk melindungi perusahaan lokal dari investasi asing yang akan mengancam keberlangsungan dari perusahaan lokal tersebut untuk berkembang, sehingga hanya barang-barang produksi dalam negeri saja yang boleh digunakan.
b)      Pemerintah membatasi pemrosesan data, sehingga data yang akan dikirimkan ke luar negeri diproses terlebih dahulu oleh pemerintah, hal ini dilakukan untuk mencegah rahasia-rahasia negara diketahui oleh pihak luar.
c)      Pembatasan komunikasi data, pembatasan komunikasi data yang paling umum
dilakukan pemerintah ialah, pembatasan arus data lintas-batas (transborder data flow/TDF) atau perpindahan data yang dapat dilakukan oleh mesin (machine-readible data) yang melintasi batas negara, transborder data flow/TDF dapat dibagi menjadi empat jenis:
Ø  Data operasional, data transaksi pembelian dan penjualan barang, data arus kas yang masuk dan keluar.
Ø  Data pribadi, yang mengenai individu tertentu, data pemesanan tiket kereta api, pemesanan tiket pesawat, pemesanan kamar hotel, Transfer data elektronik antar Negara.
Ø  Data teknik dan ilmiah.

3. Kendala geoeconomic
           Kendala ini sering ditemui oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam
memasarkan produknya karena behubungan langsung dengan perekonomian yang berbatas di wilayahoperasional di sebuah negara, seperti misalnya ketidaksamaan mata uang di setiap negara yang menjadi masalah apabila suatu nilai mata uang di negara operasional lebih tinggi dibanding negara asal yang dapat berpengaruh pada pengeluaran dana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.

4. Kendala kurangnya dukungan dari anak perusahaan
           Beberapa manajemen anak perusahaan juga sering merasa bahwa anak perusahaan bisa tetap beroperasi tanpa adanya bantuan serta arahan dari arahan pusat, mereka mengaggap bahwa anak perusahaan tetap mampu berdiri sendiri tanpa intervensi dari perusahaan induk. Hal ini bisa menjadi masalah karena hal ini bisa menyebabkan anak perusahaan berjalan tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan manajemen pusat dan bisa memicu konfilik.




PEMBAHASAN


Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah
pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorongn upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga terhadap ancaman pendatang baru. Perusahan tidak hanya perlu bersaing dengan perusahaan di pasar, tetapi juga harus menciptakan hambatan yang signifikan terhadap masuknya kompetisi baru. Internet telah menciptakan banyak cara untuk memasuki pasar secara cepat dan dengan biaya yang relatif rendah. Dalam dunia internet, sebuah perusahaan besar dapat memiliki ancaman pesaing potensial yang mungkin hanya merupakan perusahaan yang baru berdiri.
Ancaman akan suatu produk pengganti merupakan kekuatan kompetitif yang dihadapi bisnis. Pengaruh ancaman ini terlihat hampir di setiap jenis industri, terutama pada periode kenaikan biaya atau inflasi. Ketika harga maskapai terlalu tinggi, orang beralih ke mobil, travel untuk liburan mereka. Jika biaya steak terlalu tinggi, orang makan hamburger. Sebagian besar produk atau jasa memiliki beberapa macam pengganti yang tersedia untuk konsumen. Akhirnya, sebuah bisnis harus waspada terhadap kekuatan daya tawar dari pelanggan dan daya jual dari pemasok. Jika daya tawar pelanggan terlalu kuat, mereka bisa mendorong harga ke tingkat yang sangat rendah atau menolak untuk membeli produk atau jasa. Jika daya tawar pemasok terlalu kuat, dapat memaksa harga barang dan layanan sangat tinggi atau dengan membatasi suplai komponen yang dibutuhkan dalam jumlah minimum.






KESIMPULAN

1. Keunggulan Kompetitif adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan sangat baik oleh
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang dilakukan oleh pesaingnya.
2. Pengelolahan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif , yaitu dengan modal kekuatan
kompetitif (competitif forces model )dan model rantai nilai (value chain).
3. Keunggulan kompetitif dapat direalisikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional.







DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta


https://www.kompasiana.com/ulfiatuszuhro/5711a2bd0d97731f0583efea/memenangkan-
persaingan-melalui-teknologi-informasi

http://dzariatussanihah.blogspot.com/2014/03/makalah-sim.html

https://adifpradita.wordpress.com/2015/03/18/peranan-teknologi-informasi-dalam-mencapai-
keunggulan-kompetitif/

Comments